Total Tayangan Halaman

Selasa, 12 April 2011

MENGHINDARI POLISI

8 .April- 2011
MENGHINDARI POLISI
Pada hari jum’at tepatnya waktu jam 15.40 sore kami semua pulang dari kampus menuju ke jalanan untuk menunggu mobil bersama Kiki, Agus, Zaskia, Gusli, and dewi tiba- tiba sahabatku datang dan mengajakku pulang bersamanya yang bernama Nurfaisah Haris dia adalah teman seperjuanganku yang selalu bersama- samaku baik suka maupun duka, susah, senang selalu kami lalui dengan hati yang santai tapi dan bahkan saat ini kami masih sering bersama, semoga saja dia tidak pernah berubah. Uppa terus mengajakku naik dimotornya tapi saya terus menolaknya karena saya tidak memakai helm takut nantinya dijalanan ada polisi, tetapi uppapun terus mengajak saya dan akhirnya saya mau juga naik dia motornya karena sebagai sahabat yang baik tidak boleh mengecewakan sahabatnya sendiri dan diperjalanan kami pulang sepanjang jalan kami banyak cerita sambil tertawa jika ada yang lucu, sambil menceritakan tentang teman saya. Sesampainya kami di Wonomulyo tepatnya diperempatan jalan dilampu merah kamipun berhenti karena ada mobil berhenti didepan kami, mata sayapun melihat ketempat biasanya ada polisi yang nongkrong dekat lampu merah dan mata saya melihat rumpi yang berwarnah hijau dalam hati saya berfikir mau bilang sama uppa tapi takutnya dia malah ketakutan tapi aku takut juga nanti disalahkan kalau saya tidak mengatakannya kalau didepan ada polisi akhirnya sayapun member tau uppa dan diapun menancap motornya hingga kami berada disaping mobil yang didepan,dengan niat kami belok kekiri tidak terus, kamipun berdua jatuh diselokan untungnya selokan tersebut tidak ada airnya, kami berdua antara ketakutan dan ingin tertawa karena kami jatuh dan ditertawai dengan tukan becak yang ada disana. Sementara polispun berjalan menuju kearah kami berdua jatuh dan berkata” ade’ kenapa jatuh apa ade’ takut sama polisi atau memeang ingin belok “. Lalu uppapun menjawab “ tidak pak teman saya tadi turun dari mobil dan saya ingin mengantarnya pulang karena rumahnya dekat” sambil uppa, pak polisi, tukang becak, dan saya menarik motor yang jatuh pak poliisipun mematikan mesin yang masih berjalan dan mengambil kunci motor uppa, sementara motornya uppa dinaikkan, uppapun kembali jatuh lagi kebelakan karena banyak rumput yang menghalangi jalannya motor yang ditarik kebelakang kemudian pak polisi tersebut menanyakan kepada uppa tinggalnya dimana dan anaknya siapa spontan uppapun menjawab dengan member tau nama ayahnya dan kunci motor tersebut dikembalikan kepada kami dan uppapun di suruh jalan duluan, sementara itu aku disuruh jalan pulang tetapi saya bilang kepada pak polisi “ pak rumah saya dekat biarkan saya naik di motor kembali” polisi menjawab “sudah ditolong mau naik lagi, kamu pilih mana motor diambil atau kamu jalan” sayapun menjawab “iya pak” di sepanjang perjalananku sendiri saya tidak berhenti tertawa dan uppapun menunggu saya di pojok yang tidak terjangaku matanya oleh pak polisi sambil tertawa juga, setelah kami berdua bersama lagi sambil melepaskan tawa kami berdua karena kami jatuh kikipun lewat dan kamipun lanjutkan ketawa kami lagi sampai kami puass tertawa dan melanjutkan tertawa kami, kamipun punnya niat menuju kerumahnya kiki untuk menceritakan semuanya, sesampainya kami dirumahnya kiki, kiki mengira kami tidak di tahan oleh pak polisi, kamipun kembali tertawa dan lamipun menceritakan semua dari A – Z akhirnya kikipun menertawai kami berdua. hihihihihihihhhhiiiiiiiii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar